Bagian-bagian motor piston
MATERI PISTON ENGINE 2
Bagian Bagian Motor Piston
1.RUMAH ENGKOL
Rumah engkol ( crankcase ) sering juga disebut ruang engkol, adalah pembungkus dan pelindung mekanisme, di antaranya poros engkol, poros bubungan, dan roda-roda transmisi.
1.1 Fungsi:
a. Penyangga engkol itu sendiri.
b. Penyangga silinder dan mekanisme-mekanisme yang terpasang di luar
maupun di dalam rumah engkol.
c. Tempat penyangga motor terhadap rangka pesawat terbang.
d. Tempat memasang bantalan- bantalan.
e. Penahan segala gaya dan momen yang diakibatkan oleh putaran poros engkol
dan gerakan torak.
f. Pelumas dan pendingin karena adanya saluran-saluran oli di dalam dinding
– dindingnya.
1.2 Konstruksi.
Bentuk dan ukuran rumah engkol bermacam-macam, tergantung dari susunan silindernya.
Gambar 7. Memperlihatkan bentuk rumah enkol sebuah motor enam silinder berseberangan ( opposed engine ), sedang gambar 8. Memperlihatkan bentuk rumah engkol sebuah motor bintang yang biasanya terbuat dari beberapa belahan yang dirakit menjadi satu gabungan yang kokoh dan kuat memakai seejumlah baut atau ujung tap ( stud ) dan mur pengikat.
Sesuai dengan fungsinya, belahan-belahan tersebut dibeda-bedakan atas empat belahan yaitu :
1) Belahan depan ( front/nose section ).
Belahan ini terletak di bagian depan, dibelakang baling-baling. Dibagian dalamnya terdapat poros baling-baling,
Gambar 7. Rumah engkol untuk Silinder berseberangan.
Gambar 8. Rumah engkol untuk motor bintang.
Bantalan aksial untuk poros baling-baling ( propeller shaft thrust bearing), roda-roda gigi pelambat putaran. Kadang-kadang belahan ini juga dipakai untuk memasang governor.
2) Belahan daya ( power/main section).
Pada belahan ini terdapat tempat-tempat untuk menyangga silinder, bantalan-bantalan, poros engkol dan sebagainya. Juga terdapat tempat-tempat untuk menyangga motor terhadap rangka pesawat terbang.
3) Belahan distribusi
(distributor/blower section) yang biasanya terletak di belakang belahan daya. Pada belahan ini terdapat saluran-saluran masuk ( induktion manifold ), alat penghembus udara
(supercharger), dan ventilasi ruang engkol ( breather line ).
4) Belahan untuk pemasangan alat perlengkapan ( accesories section ) terletak dibagian paling belakang, balahan ini dipergunakan untuk memasang perlengkapan-perlengkapan motor, antara lain pompa oli, pompa bahan bakar,alat penyalaan busi ( magneto ),karburator, generator, dan motor starter.
Rumah engkol ini terbuat dari bahan campuran aluminium yang dituang atau magnesium campuran yang dituang.
2. TORAK (piston)
Torak atau piston adalah suatu bagian yang berbentuk bulat panjang ( silindris ) juga disebut plunger yang bergerak maju mundur atau naik turun di dalam laras silinder.
2.1 Fungsi
Torak berfungsi merubah gaya tekan dari gas pembakaran menjadi gerakan lurus dan sebaliknya dari gerakan lurus menjadi gaya tekan( gaya translasi). Sebagai mana pada langkah kerja, torak didorong oleh gas pembakaran ke arah mendekati poros engkol, kemudian gerakan torak menjauhi poros engkol mendorong gas sisa pembakaraan keluar pada waktu langkah pembuangan. Selanjutnya torak bergerak mendekati poros engkol lagi untuk mengisap campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder .Torak bergerak lagi mejauhi poros engkol untuk memanfatkan bahan bakar dan udara pada waktu langkah kompresi.
2.2 Konstruksi
Rakitan torak terdiri dari badan torak, cincin torak, pena torak dan penutup pena torak, lihat gambar 9. Dan 10 . Rakitan badan torak dan cincin torak harus sedemikian rupa agar gas pembakaran tidak bocor masuk kedalam rumah engkol, dan sebaliknya minyak pelumas tidak ke dalam ruang pembakaran. Yang bergesekan adalah adalah cincin torak dan inding bagian dalam laras silinder. Gesekan ini harus sekecil mungkin. Untuk itu perlu adanya pelumasan dengan jalan menyemprotkan oli ke arah dinding laras silinder.
Pada motor yang mempunyai lebih dari satu silinder, perlu adanya usaha untuk menyamakan berat antar torak yang satu dengan yang lain, selisih berat antara torak satu dengan yang lain tidak boleh lebih dari ¼ 0z atau 7,087 gram ( 1 oz=28,3495 gram). Hal
ini penting sekali karena bila selisih beratnya berlebihan, maka pada waktu motor hidup akan terjadi getaran disebabkan oleh adanya perbedaan momentum antara torak yang satu dengan yang lain.
Temperatur di dalam silinder dapat mencapai 4000ºF ( 2200ºC) tekanannya mencapai 500 Psi atau lebih.Panas ini akan segera dihantarkan keluar melalui sirip sirip pendingin pada silinder. Panas yang mengalir melalui torak akan segera diberikan ke dinding silinder melalui cincin cincin torak dan selanjutnya dialirkan keluar. Selain itu dihantarkan juga lewat sirip sirip pendingin di dalam torak ke minyak pelumas yang dipercikkan ke dalamnya.
2.3 Bagian bagian torak
3.3.3 Badan torak
Torak harus tahan terhadap tekanan dan temperature yang tinggi karena torak selalu bersinggungan dengan gas pembakaran yang panas dan tekanan tinggi. Pada umumnya badan torak terbuat dari campuran aluminium yang ditempa (AMS 4140) atau (ALCOA 132). Aluminium mempunyai sifat sifat yang ringan dan penghantar panas yang baik .Penghantar panas yang baik bukan berarti tahan panas . Oleh karena itu, dibagian dalam torak dibuat bersirip sirip untuk memperluas permukaan yang nantinya bersinggungan dengan oli sebagai zat pendingin.
Torak di beda bedakan atas 5 macam, bergantung pada bentuk kepalanya , yaitu: datar, berlembah, cekung, cembung, kerucut terpotong seperti terlihat pada gambar 11.Yang banyak dipakai sekarang adalah berkepala datar. Dinding samping torak disebut skirt. Pada skirt ini terdapat alur alur untuk menempatkan cincin-cincin torak. Skirt bagian bawah kadang kadang di potong seperti torak nomor 4 dan 5 pada gambar 9 untuk menghindari singgungan dengan bobot kontra ( counter weight) pada poros engkol
2.3.2 Cincin torak
Cincin torak yang terbuat dari besi tuang kelabu harus bersifat pegas dan mempunyai gaya tekan yang merata terhadap dinding laras silinder. Pada permukaan yang bergesekan dengan dinding laras silinder kadang kadang dilapisi dengan krom. Bentuk ujung ujung cincin torak ada 3 macam,yaitu lurus, miring, dan bertingkat seperti yang terlihat pada gambar 15.26. Ujung ujung cincin ini harus mempunyai jarak, untuk memberi kesempatan cincin memanjang pada waktu panas.
Ada dua macam cincin torak:
a. Cincin kompresi , terpasang dekat kepala torak
b. Cincin pelumas, dipasang dibawah cincin torak Cincin kompresi berguna untuk:
1.Menahan agar gas pembakaran tidak bocor masuk ke rumah engkol
2.Mencegah agar minyak pelumas tidakmasuk ke ruang pembakaran
3.Memindahkan panas dari torak ke dinding laras silinder
Cincin pelumas berguna untuk mengontrol dan meratakan minyak pelumas pada dinding laras silinder
Cincin pelumas ada dua macam:
1.Cincin pengontrol oli
2. cincin perat pelumasan
Cincin pengontrol oli dipasangkan pada alur yang mempuyai lubang ke dalam torak, segai saluran oli. Jadi cincin ini berguna untuk mengontrol ketebalan minyak pelumas. Sedang cincin perata berguna untuk meratakan minyak pelumas pada dinding laras .
Gambar 9. Susunan Torak
Gambar 10. Bagian bagian torak
Gambar 11. Macam macam kepala torak
Gambar 12. Beberapa macam torak
Gambar 13. Bentuk-bentuk ujung cincin torak
Gambar 14. Bentuk penampang cincin torak
Gambar 15. Bentuk penampang cincin pelumas
2.3.3 .Pena Torak
Pena torak berguna untuk menghubungkan badan torak dengan batang torak. Pena torak terbuat dari baja ( ams 6274 atau AMS 6322 ). Untuk memperingan, pena torak dibuat berhubungan seperti pipa.
Cara memasangnya ada tiga macam,yaitu :
1. Tetap, terpasang erat pada torak dengan sekrup pengikst, dan dapat berputar bebas pada batang toraknya.
2. Setengah bebas, terpasang erat pada batang torak dengan sekrup pengikat dan berputar bebas pada batang.torak.
3. Bebas, dapat berputar dan dapat bergeser ke kiri ke kanan dalam badan torak dan di dalam batang torak.
2.3.4 Penutup Pena Torak
Penutup pena torak seperti yang pada gambar disebelah ini dibeda-bedakan dalam 3 macam, yakni :
a. Sirklip
b. Cicin pegas
c. Penutup dari aluminium
Agar tidak terjadi gesekan langsung antara pena torak dan dinding laras silinder, terutama pada pemasangan pena torak yang bebas, penutup pena torak terbuat dari aluminium, sehingga gesekan yang timbul adalah antara penutup pena torak dengan laras silinder. Jika terjadi keausan, terjadi pada penutup pena torak sehingga penggantian penutup pena torak dapat dilaksanakan dengan murah.
Gambar 16. Hubungan batang torak dengan badan torak, memakai pena torak
Gambar 17. Penutup pena torak
3. SILINDER
3.1 Fungsi Silinder
Fungsi silinder sebagai tempat:
a.Tempat ( ruang ) untuk pelaksanaan pembakaran.
b.Pembungkus dan pelindung torak dan batang torak.
c. Penyangga katup-katup dan mekanismenya.
d. Penyangga busi.
3.2 Konstruksi
Dengan tugasnya yang berat, silinder sebagai bagian dari sumber tenaga untuk motor pesawat terbang harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a. Kuat menahan tekanan dan panas yang tinggi.
b. Dibuat seringan-ringannya.
c. Mempunyai sifat penghantar panas yang baik untuk mencapai effisiensi
pendinginan yang tinggi
d. Direncanakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dalam pembuatan
dalam pemeliharaan dan inspeksinya.
Gambar 18., memperlihatkan susunan silinder yang terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1. Laras silinder ( cylinder barrel ).
2. Kepala Silinder
3. Pembawa katup ( valve guide )
4. Penyangga pengungkit dan
mekanismenya ( rocker
mechanisme )
5. Dudukan katup
6. Dudukan busi
7. Sirip-sirip pendingin
Gambar 18. Susunan silinder
3.3 Bagian-bagian silinder
3.3.1 Laras Silinder
Laras silinder harus terbuat dari bahan baja yang kuat, dibuat sedemikian rupa sehinggga ringan., tahan panas, mempunyai koefisien gesekan yang rendah serta kekuatan tarik yang tinggi Biasanya laras silinder dari baja SAE 4130 atau SAE 4140 atau kadang-kadang baja campuran krom nikel molibdenum yang ditempa untuk mencapai kekuatan yang maksimum.
Bagian dalamnya dibuat serupa tabung dengan permukaan yang sangat halus agar gesekan antara cicin-cincin torak dengan dinding laras silinder terjadi sekecil mungkin. Bagian dalam ini harus dikeraskan permukaannya ( surface hardened ) dengan cara nitriding atau melapisi dengan krom supaya tidak cepat aus. Cara penghalusan bagian dalam ini dilakukan dengan cara mengasah (honning ).
Bagian luarnya dibuat bersirip-sirip untuk memperbesar luas permukaan dengan maksud mendapatkan hasil pendinginan yang sempurna. Pada bagian bawahnya dibuat flens ( flange ).
Flens ini dilubangi untuk memasang silinder terhadap rumah engkol dengan ujung tap ( stud )atau baut dan mur-mur pengikat.
Di dalam flens masih ada bagian laras silinder yang menjorok masuk ke dalam rumah engkol yang kita sebut skirt. Skirt ini memungkinkan torak dapat bergerak mendekati poros engkol sehingga batang torak dapat dibuat lebih pendek Selain itu, skirt berpengaruh juga terhadap ukuran luar motor. Dalam hal ini ukuran motor dapat lebih kecil (ramping) Gambar 18 dan 19 memperlihatkan susunan silinder.
Pada bagian atas laras silinder pada umumnya dibuat berulir yang dapat dipasangkan pada kepala silinder yang juga mempunyai ulir.
Gambar 19. Laras Silinder
3.3.2 Kepala Silinder
Kepala silinder dipakai sebagai ruang pembakaran. Padanya terdapat lubang saluran pemasukan dan pembuangan yang diperlengkapi dengan katup-katup pemasukan dan pengeluaran, pembawa katup dan dudukan katup.Juga padanya dipasang dudukan busi dan penyangga poros pengungkit.
Kepala silinder terbuat dari campuran alumunium tuang ( AMS 4220 ).
Bahan ini cukup ringan tetapi mampu menahan beban yang berat.Bagian luarnya dibuat bersirip dengan maksud memperluas permukaan yang disinggung oleh udara pendingin.Lihat gambar disebelah.
Pembawa katup terbuat dari campuran alumunium dengan perunggu atau campuran timah dengan perunggu, kadang-kadang juga terbuat dari baja. Dudukan katup terbuat dari baja krom molibdenum yang ditempa atau perunggu.
Pemasangan pembawa katup dan dudukan katup pada umumnya hampir sama. Yaitu dengan cara memanaskan kepala silinder kemudian pembawa katup dan dudukan katup ditekan pada tempatnya, atau dipasang dengan sistem ulir.
Dudukan poros pengungkit biasanya terbuat dari perunggu atau baja.Sedang dudukan busi dibuat dari perunggu atau baja juga. Hanya kadang kadang dudukan ini diperkuat dengan suatu sisipan yang kita namakan helicoil.
Bagian dalam dari kepala silinder mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Bentuk ini sedemikian rupa antara lain:
a. Memungkinkan pembakaran berjalan dengan cepat dan sempurna
b. Gas yang dibuang dapat dengan mudah keluar tanpa adanya hambatan yang berarti
c. Memiliki ketahanan menerima tekanan dari dalam
Bentuk dasar yang sering kita jumpai adalah rata, setengah bola, dan runcing seperti terlihat disamping. Bentuk yang banyak dipakai adalah setengah bola karena bentuk ini adalah bentuk yang paling mendekati persyaratan yang dikehendaki.
Cara penyambungan antara kepala silinder dengan laras silinder ada 3 macam, yaitu dengan sistem ulir, dengan baut dan mur pengikat, dan dengan sistem shrink fit. Sistem shrink fit adalah pemasangan dengan cara bagian yang yang akan dimasukkan dibuat berukuran lebih besar sedikit dari pada bagian yang akan dimasuki. Pada suhu normal keduanya tidak dapat dipasang.Tetapi bila bagian yang akan dimasuki dipanaskan, ukurannya mengembang sehingga dapat dimasuki oleh bagian yang yang ukurannya lebih besar. Setelah suhunya normal, keduanya akan saling terikat dengan kuat.Cara yang banyak dipakai adalah sistem ulir atau kombinasi antara sistem ulir dengan sistem shrink fit. Sebelum dimasukkan, biasanya pada ulir dioleskan pasta perapat (jointing compound) untuk mencegah terjadinya kebocoran.
Lubang pemasukan dan pengeluaran disambungkan terhadap pipa-pipa pemasukan dan pengeluaran dengan memakai ujung tap (stud) dan mur mur pengikat. Penyambungan pipa pemasukan dengan kepala silinder memakai perapat dari karet tiruan, sedang antara pipa pengeluaran dengan kepala silinder memakai perapat asbes yang dibungkus dengan metal.
Gambar 20. Bentuk kepala silinder
4.POROS ENGKOL
Poros engkol atau crankshaft adalah tulang punggung utama dari suatu motor torak. Pergerakannya berputar. Dari poros engkol inilah tenaga motor yang sebenarnya dikeluarkan.
4.1 Fungsi
Poros engkol ini berfungsi sebagai alat untuk mengubah gerakan lurus torak menjadi gerakan putar dengan perantaraan batang torak. Pada motor pesawat terbang, poros engkol ini berfungsi sebagai pemutar baling-baling dan perlengkapan-perlengkapan motor.
4.2 Konstruksi
Poros engkol terbuat dari baja yang sangat kuat, biasanya dari baja krom nikel molibdenum ( SAE 4340 ) yang ditempa. Dapat terbuat dari satu bagian saja atau lebih. Pada gambar sebelah diperlihatkan dua poros saja, sedang yang kedua adalah poros engkol yang terbuat dari dua bagian saling diikat memakai baut dan mur pengikat.
Pada gambar 21. diperlihatkan contoh sebuah poros engkol beserta nama bagian-bagiannya.
a) Sumbu utama ( main journal ),yaitu bagian yang disangga oleh dan berputar pada bantalan utama. Bagian ini merupakan sumbu putar poros engkol. Satu poros engkol mempuyai sumbu utama dua atau lebih, untuk menyangga beban-beban yang diakibatkan oleh dorongan-dorongan torak dan perputaran poros engkol itu sendiri. Permukaan bagian ini biasanya dikeraskan dengan jalan nitriding.
b) Pena engkol ( crank pin ) yaitu bagian yang dihubungkan dengan batang torak. Bagian ini berputar pada bantalan yang terpasang pada batang torak. Biasanya pena engkol ini dibuat berlubang ( berongga ) untuk memperingan, sebagai saluran minyak pelumas, dan untuk menampungkotoran-kotoran dan serbuk arang. Juga pada pena engkol dibuat lubang tembus keluar yang berguna untuk menyalurkan minyak pelumas ke batang torak
c.) Lengan engkol (crank arm ), yaitu penghubung yang kokoh dan kuat antara pena engkol dengan sumbu utama. Kadang-kadang lengan engkol ini diperpanjang pada bagian sumbu utama yang berguna sebagai bobot kontra untuk mendapatkan keseimbangan. Di dalam lengan engkol ini juga dibuat saluran untuk minyak pelumas.
Bobot kontra ( counter weight; damper), yaitu sebuah pemberat dipasang sedemikian rupa sehingga poros engkol dapat berputar dengan halus, tidak pincang atau bergetar. Untuk motor yang mempuyai satu silinder pada poros engkolnya, dipasang suatu pemberat yang dipasang pada lengan engkol berlawanan dengan pena engkol. Tetapi, pada motor yang bersilinder banyak, pena engkol dipasang saling mengimbangi sehingga pemberatnya tidak begitu berat. Berat bobot kontra ini kira-kira sama dengan berat pena engkol di tambah dengan berat lengan engkolnya. Dengan demikian, poros engkol itu dapat disetimbangkan sehingga dapat berputar lebih halus dan getaran-getaran engkol menjadi berkurang. Adanya bobot kontra ini menyebabkan tekanan pada bantalan menjadi merata dan bantalan tidak menderita beban terlalu berat.
Gambar 21. Poros engkol (crankshaft)
4.3 Jenis-jenis Poros Engkol
Pada prinsipnya poros engkol dibeda-bedakan dalam 4 macam, yaitu poros engkol yang:
a. Mempunyai pena engkol tunggal.
b. Mempunyai pena engkol ganda.
c. Mempunyai pena engkol empat.
d. Mempunyai pena engkol enam.
Gambar 22. Poros berpena engkol tunggal
Gambar 23. Poros engkol ganda
Gambar 24. Poros engkol berpena engkol empat dan enam
Gambar 25. Poros engkol satu dan dua bagian
Pada gambar 21 s/d 25 dapat dibanding-bandingkan antara keempat macam poros engkol tersebut.
Poros engkol yang berpena engkol satu dipakai pada motor satu silinder atau motor tunggal dan tipe "V" dua silinder.
Pena engkol yang berpena engkol dua dipakai pada motor tipe "V" empat silinder atau motor bintang ganda.
Poros engkol yang berpena engkol empat dipakai pada motor segaris 4 si¬linder, tipe "V" 8 silinder dan berseberangan 4 silinder.
Poros engkol yang berpena enam dipakai pada motor segaris 6 silin¬der, tipe "V" 12 silinder dan berseberangan 6 silinder.
Kadang-kadang orang menyebut juga:
poros engkol yang berpena engkol satu dengan poros engkol 360°;
poros engkol yang berpena engkol dua dengan poros engkol 180°;
poros engkol yang berpena engkol empat dengan poros eng¬kol 180Q ;
poros engkol yang berpena engkol enam dengan poros engkol 60°;
Poros engkol, setelah selesai dibuat atau diperbaiki harus dibuat seimbang dalam keadaan statis dan dinamis dengan jalan memasang bobot kontra. Tempat bobot kontra ini tidak dapat ditukar tukar.
5.Batang Torak (connecting rod)
Batang torak (connecting rod) adalah batang penghubung antara torak dengan poros engkol.
Batang torak barfungsi sebagai perantara untuk mengubah gerakan lurus torak menjadi gerakan perputaran poros engkol.
5.1 Konstruksi
Batang torak harus ringan, tetapi kuat menerima beban tinggi. Biasanya terbuat dari baja SAE 4340, dan berpenampang I atau H. Pada motor-motor yang kecil, kadang-kadang terbuat dari campuran aluminium yang ditempa.
Dilihat dari bentuknya, batang torak dibedakan dalam 3 macam :
a. Datar/sederhana
b. Berdaun datar dan bercabang
c. Batang utama dan artikulasi
Macam macam batang torak tersebut seperti diperlihatkan pada gambar 26, 27 dan 28.
Bentuk yang pertama dipergunakan untuk motor segaris dan berseberangan.
Bentuk yang kedua dipergunakan untuk motor “ V “.
Bentuk yang ketiga dipergunakan motor radial ( bintang ).
Batang torak (connecting rod) ini, pada bagiannya yang dihubungkan dengan pena torak biasanya dipasang bantalan (bushing ). Bila terjadi keausan di harapkan hanya terjadi pada bantalannya saja sehingga penggantian dapat lebih mudah dan murah. Biasanya bantalan ini terbuat dari perunggu.
Pada bagian yang akan dihubungkan dengan pena engkol dipotong menjadi dua bagian. (lihat gambar disebelah).
Bantalannya juga dibelah menjadi dua, untuk memungkinkan pemasangannya pada pena engkol. Pemasangannya memakai bantuan baut dan mur pengikat.
Gambar 26. Bentuk batang torak Dasar/sederhana.
Gambar 27. Batang torak berdaun datar dan bercabang
Gambar 28. Bentuk torak utama dan artikulasi
Bentuk yang ketiga terdiri dari batang utama ( master rod) dan (articulating rod). Lihat gambar 28. Pemasangan batang artikulasi terhadap batang utama memakai pena engkol (knuckle pin). .
Batang utamanya,(lihat gambar 29) pada bagian yang dipasangkan pada pena engkol ada yang dipotong menjadi dua belahan, dan ada juga tidak dipotong.
Batang utama yang pertama dipasangkan pada poros engkol yang terbuat dari satu bagian saja. Sedang batang yang kedua dipasangkan pada poros engkol yang terbuat dari dua bagian atau lebih. Perhatikan gambar.
Gambar 29. Dua macam batang utama
Gambar 30. Pemasangan batang Utama dengan batang artikulasi dengan memakai pena,
yang di ikat dengan pelat pengunci.
6. Bantalan (bearing)
Bantalan ( bearing ) adalah semua permukaan yang menyangga atau disangga oleh permukaan yang lain dan yang saling bergeseran. Pergeseran ini dapat berupa pergeseran
lurus ( maju- mundur ) atau pergeseran berputar ( radial ).
Beban yang diterima oleh bantalan ini dapat berupa beban aksial ( thrust load ) atau beban radial.
6.1 Fungsi
Bantalan yang dipakai pada motor pesawat terbang dibuat untuk mendapatkan gesekan yang sekecil-kecilnya, tahan terhadap beban tinggi dan keausan yang seminimum mungkin.
6.2 Kontruksi
Bantalan harus terbuat dari bahan yang tahan tehadap beban tinggi dan mempuyai koefisien gesekan yang kecil. Ukuran- ukurannya harus sangat seksama, mempunyai koefisien gesekan yang kecil untuk mendapat efisiensi yang tinggi tetapi masih dapat bergeser atau berputar dengan bebas dan ringan.
Ada tiga macam bantalan :
1. Bantalan gesek ( plain bearing )
2. Bantalan peluru ( ball bearing )
3. Bantalan rol ( roler bearing )
Bantalan gesek biasanya digunakan
untuk beban radial. Bila bantalan ini mempunyai flens, kadang-kadang dipergunakan pula untuk beban aksial. Bantalan semacam ini dipakai pada poros engkol, poros hubungan, dan pada batang piston. Bantalan ini terbuat dari perak, timah, perunggu atau babit ( babbit)
Perak mempunyai sifat tahan tekanan tinggi, penghantar panas yang baik tetapi koefisien gesekan masih lebih tinggi daripada timah. Babit dan timah mempunyai koefisien gesekan yang rendah tetapi tidak terlalu kuat terhadap tekanan tinggi. Sedang perunggu mempunyai sifat yang hampir seperti perak. Dari sifat- sifat tersebut, orang membuat bantalan dari campuran dari bahan-bahan tersebut.
Bantalan bola mempunyai gesekan yang kecil sekali, terdiri dari bola-bola baja, pembawa bola, cincin luar, dan cicin dalam. Pada cincin-cincin ini terdapat alur-alur untuk menggelindingnya bola-bola baja, dan untuk memperluas bidang singgung antara bola dengan cincin luar dan dalam sehingga bantalan ini kuat menahan beban yang lebih tinggi.
Dibuat jenis bantalan peluru yang manahan beban aksial, yaitu dengan memperdalam alur-alur pada cicin-cincinnya. Bantalan ini dipakai untuk bantalan poros engkol motor bintang
yang besar, poros motor turbin, generator, magneto, motor stater, dan perlengkapan – perlengkapan lain.
Bantalan rol hampir sama dengan bantalan peluru, yaitu bagian yang menggelinding pada cincin-cincinnya adalah rol-rol yang berbentuk silinder. Untuk beban aksial, biasanya rolnya dibuat tirus. Penggunaan bantalan ini seperti bantalan bola.
Gambar 31. Bantalan gesek (plain bearing).
Gambar 32. Bantalan peluru (ball Bearing)
Gambar 33. Bantalan golong (roller bearing)
7. Katup –katup (valves) dan Perlengkapannya
Katup berguna untuk mengatur jumlah cairan atau gas yang mengalir lewat suatu saluran. Katup-katup pada silinder suatu motor torak berguna untuk membuka dan menutup pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran. Pada setiap kepada silinder, paling tidak harus ada satu katup pemasukan dan satu katup pengeluaran
7.1 Konstruksi
Bentuk katup (lihat gambar 34) dibedakan karena bentuk kepalanya,yakni:
1. Bentuk kepala datar
2. Bentuk sedikit cekung,
3. Bentuk cekung dan
4. Bentuk cembung.
Material katup harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas tinggi dan karat, untuk itu bahan katup terbuat dari baja krom nikel. Karena katup pengeluaran menderita panas yang lebih tinggi dari pada katup pemasukan, pada beberapa jenis motor, bahan katup pengeluaran dibuat dari bahan nikrom,baja nikrom, baja silkrom, atau baja kobalt kripmium.
Permukaan badan katup ( stem) dikeraskan supaya tidak cepat aus.Ujung katup harus tahan terhadap gesekan dan pukulan. Untuk itu katup biasanya dibuat dari baja yang keras
( stellite) dan di las bersama dengan katupnya, kemudian diberi alur pada ujungnya untuk memasang cincin pengunci. Kadang kadang katup diberi alur lagi berdekatan dengan alur pertama dengan maksud untuk pemasangan cincin pengaman.
Katup pemasukan dibuat dengan bentuk kepala yang datar atau cekung dan dibuat tanpa berongga. Katup pengeluaran yang bersinggungan dengan gas gas pembakaran harus dibuat dari bahan yang mudah sekali penghantar panas.Kadang kadang katup ini dibuat berongga. Rongga ini diisi dengan sodium metalik untuk mempermudah mengalirnya panas dari badan katup ke pembawa katup dan selanjutnya ke kepala silinder. Bentuk kepala katup pengeluaran dibuat lebih tebal agar pinggiran kepala katup tidak membara .Bila pinggiran kepala katup sampai membara, akan terjadi pembakaran sebelum waktunya. Kebanyakan bentuk kepala katup pengeluaran datar dan cembung.
Gambar 34. Macam macam katup (valve)
Rangkuman
Bagian-bagian (komponen-komponen) motor torak adalah rumah engkol, silinder, torak, batang torak, poros engkol, bantalan, dan katup-katup. Komponen-komponen ini dirakit menjadi satu bentuk motor torak yang kompak dan kokoh untuk mendapatkan tenaga yang sebesar-sebesarnya dengan berat yang seringan-ringannya dan bentuk luar yang seramping-rampingnya.
Untuk mendapatkan tenaga yang sebesar-sebesarnya dibuat ukuran-ukuran yang saksama dan halus sehingga gesekan-gesekan antara dua permukaan yang bergesekan dapat terjadi sekecil-kecilnya dan kebocoran dapat diatasi. Selain itu, dibutuhkan suatu penyetelan-penyetelan yang tepat dan teliti. Dipasang juga alat peredam getaran berupa bobot kontra. Untuk mencapai bobot yang seringan-seringannya, komponen komponen yang menderita beban yang terlalu tinggi dibuat dari dural/aluminium tuang. Sedang komponen-komponen yang menderita beban yang tinggi dibuat dari baja yang kuat dan dibuat berongga untuk mengurangi berat
Untuk mendapatkan bentuk luar yang ramping, batang engkol dibuat sependek mungkin dengan jalan mendekatkan letak silinder terhadap poros engkol dan langkah torak yang
sependek-pendeknya dengan jalan memper-pendek lengan engkol. Tetapi,perpendekan lengan engkol ini mempengaruhi perbandingan kompresi sehingga tidak dapat dibuat terlalu pendek.
Pada motor pesawat terbang, tenaga yang dikeluarkan oleh poros eng¬kol dipergunakan untuk memutar baling-baling. Putaran baling-baling dipergunakan untuk mendapatkan gaya dorong pesawat terbang.
Comments
Post a Comment